Membuka Uji Kompetensi Fotografi, Wagub Nunik Ajak Anak Muda Untuk Kreatif dan Bantu Pemerintah Dalam Menciptakan Lapangan Kerja

Bandar Lampung(DHTv)-Kegiatan Uji Kompetensi Sertifikasi Sumber daya manusia ekonomi kreatif fotograpi, yang di fasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Fotograpi Indonesia (LSP-FI), dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung, Hj. Chusnunia Chalim di Raflesia Ballroom Hotel Sheraton, Bandarlampung, Rabu 6 April 2022.

Hadir dalam kegiatan, Tim monev kemenparekraf direktur standarisasi kompetensi, Ketua Lembaga Sertifkasi Profesi Fotografi Indonesia (LSPFI), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Lampung Hj. Chusnunia Chalim sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ini luar biasa manfaatnya. Pasalnya, bonus demografi yang dimiliki Provinsi Lampung, bila tidak disertai dengan kompetensi tinggi justru akan memiliki efek negatif. Misalnya akan kalah bersaing, tersisih, bahkan bisa terjerumus dalam dunia kriminal atau narkoba.

Walaupun banyak sektor yang tumbang namun fotografi di masa covid merupakan salah satu profesi yang kokoh bertahan.

“Contohnya dalam hal pernikahan. Resepsinya tidak bisa, tapi prewed-nya masih bisa jalan. Walaupun sekarang undangan tidak dicetak, karena sudah digital, tapi gambar atau fotonya masih ada, jadi tetap butuh fotografer,” ungkap Hj. Chusnunia Chalim.

Jadi sangat tepat bagi para peserta yang ikut uji kompetensi fotografi ini. Karena fotografi salah satu sektor yang tahan banting di masa covid ini. Wakil Gubernur mengajak anak muda untuk berpikir kreatif dan turut membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, termasuk dalam dunia fotografi.

Potensi fotografi luarbiasa. Mulai dari kelahiran, kelulusan pendidikan, penikahan, semua ingin diabadikan dan itu memerlukan profesi fotografi.

Melihat situasi saat ini, Wakil Gubernur mengajak anak muda melakukan tiga hal, yaitu harus pintar mencari peluang, sebanyak mungkin membekali diri dengan modal kemampuan sebagai modal dasar salah satunya dengan mengikuti kegiatan semacam ini, serta membuka diri untuk kolaborasi karena mungkin punya keterbatasan alat atau kemampuan.

”Kalau tiga hal ini diramu, sepertinya tidak ada anak muda yang menganggur. Jangan selalu punya pikiran untuk menjadi karyawan, tapi kita bisa jadi bos untuk diri kita sendiri,” tegasnya.

Ditempat yang sama Direktur Standarisasi Kompetensi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Titik Lestari memberi apresiasi Provinsi Lampung karena sudah biasa menyelenggarakan uji kompetensi dengan biaya mandiri.

”Saya juga memperoleh banyak info bahwa Provinsi Lampung ini kemajuannya sudah luarbiasa. Kedatangan kami sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kami terhadap Provinsi Lampung,” ungkapnya.

Bahkan, ia hadir di Provinsi Lampung banyak mendapatkan informasi dan pembelajaran yang luar biasa. Nanti akan tularkan pada provinsi-provinsi lain, yang mana Provinsi Lampung ini bisa menjadi contoh bagi kita semua.

“Saya yakin teman-teman sudah memiliki kompetensi, tapi apakah sudah ada pengakuan. Karena bukti pengakuan berupa sertifikat merupakan modal dasar bagi kawan-kawan memperlihatkan kompetensinya,” terangnya.

Atas nama Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, ia mengucapkan terimakasih kepada Wakil Gubernur Lampung dan Para Kepala Dinas yang telah hadir untuk menyaksikan teman-teman yang akan mengikuti uji kompetensi hari ini. Mudah-mudahan seluruh peserta memperoleh predikat kompeten.

Kemenparekraf tahun ini memiliki target sekitar 2000 tenaga kerja yang disertifikasi, tidak hanya fotografer saja tapi ada barista, mode, dan lain-lain. Yang mengeluarkan sertifikat adalah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bukan Kemenparekraf, karena pihaknya hanya memfasilitasi.

Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Fotografi Indonesia (LSP-FI) Ricky Purnama mengatakan bahwa pada hari ini yang mengikuti sertifikasi kompetensi fotografi ada 50 peserta.

Dengan 5 tim asesor yang menguji para fotografer ini diantaranya Deni Sugandi, Rahmadi, Asep Deni Iskandar, Rida Nugra Topo dan Simon Abdurahman.

“Berharap fotografer yang dilakukan sertifikasi ini m dapat dikatakan kompeten,” kata Ricky (Red)

Previous Post Next Post