Aksi Damai, Apdesi Tanggamus Tuntut Dewi Handayani Cairkan ADP

Tangamus (DHTv)-Kepala Pekon (desa) se-Tanggamus dan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) kabupaten melakukan aksi demo didepan kantor Bupati, senin 25 April 22.
Para kepala pekon datang membawa ambulance pekon dan beberapa aparatnya turut serta dan keliling memutari perkantoran Pemda kemudian di pusatkan di lapangan setempat.
Demo itu dilakukan dalam rangka menuntut realisasi Anggaran Dana Pekon (ADP) Tahun 2022, dana hibah APDESI dan mobil dinas APDESI.
Ketua Apdesu Kabupaten Tanggamus Zudarwansyah disela aksi mengatakan jika peserta aksi yang hadir sebagian besar berasal dari kepala dan beberapa aparatnya, sebagai bentuk solidaritas sesama aparat pekon,” ucapnya.
Ia juga menambah jika jika aksi kali ini dalam bentuk meminta kejelasan terkait ADP yang selama 4 bulan belum di cairkan, Disisilain menurut PMD Pekon dana tersebut sudah masuk keuangan tapi sampai detik ini belum cair.
Menurutnya kebijakan Pemda saat ini, tidak sejalan dengan pemerintah pusat dimana tahapan perealisasian ADD 40% – 40% dan 20% sementara dana yang di terapkan di kabupaten Tanggamus 40% – 15% -15% – 15%- 15%.
“Hal ini yang membuat kami di bawah kurang leluasa memanfaatkan anggaran yang ada dan seolah-olah kami di kekang, selain dari itu ADP itu merupakan hak multak kami, karena disitu merupakan anggaran untuk siltap kami dan aparat pekon, sehingga kami meminta kejelasan terkait hal tersebut.” Katanya.
Sementara salah satu kepala pekon mengatakan mereka merasa di kelabuhi oleh Pemda Tanggamus.
“Kami merasa di PHP in oleh Pemda karena ADP tahun 2021 baru di realisasikan awal tahun 2022 kemarin, sementara untuk tahun ini waktu zoom meeting di katakan pihak PMD ADP akan di cairkan bertahap dari 49% di akhir Februari adan di realisasikan 25% dan 15% sisanya pada awal April, namun jangankan 15% sampai saat kami demo belum 1% pun dana itu terealisasi,” ujarnya.
Angaran Dana Pekon diketahui anggaran murni penghasilan tetap Kepala Pekon dan aparatnya. Pada saat situasi menjelang lebaran para aparat pekon menjerit karena hanya itu penghasilan mereka.
“Selama 4 bulan ini kami mengabdi susah payah di klaim sana sini ujung-ujungnya saat kami membutuhkan untuk lebaran hak kami belum terealisasi dan selama ini kasbon di warung sudah numpuk pemilik warung sudah menagih saat ini.”ucapnya. Acara di lanjutkan orasi di depan kantor Bupati dengan tertib dan kondusif. (Red)

Previous Post Next Post